Search

Kamis, 07 Februari 2013

KARENA HAL INILAH KAU TERPILIH

Wanita memang identik dengan keindahan. Dari ujung rambut sampai kaki, semua menyimpan pesona. Namun mengapa sekarang ini banyak fenomena, dimana wanita banyak yang belum menemukan jodohnya?. Padahal mereka tidak cacat dalam raga, mereka juga banyak yang memiliki harta. Selain itu, mereka juga berpendidikan dan berstatus sosial tinggi.

Ketika akan menikah, seorang laki- laki memanglah pasti memiliki syarat bagi calon pendamping hidupnya. Dan ternyata, hal dunia tidak selalunya menjadi prioritas mereka yang utama, dalam mereka memilih wanita. Untuk menikah, tak hanya melulu soal kecantikan, dan keindahan raga. Akhlak yang baik, ilmu yang mumpuni serta kecerdasan adalah salah satu dari banyak hal lain yang mutlak diperlukan untuk pemenuhan syarat menikah.

Shalihah adalah keharusan Jika pada kenyataannya, sang suami memilih seorang wanita hanya karena pesona kecantikannya saja, maka bom waktu bagi rumah tangga tersebut pastilah sudah terpasang dan kehancurannya hanyalah masalah waktu.
Begitu pula ketika hanya kepandaian yang menjadi satu- satunya tolak ukur terpilihnya wanita untuk menjadi istri. Kerepotan pastilah datang karena kepandaian itu akan menjadi bumerang bagi sang suami yang akan menemukan istrinya sangat pandai dalam menjadi pembangkang. Sama halnya ketika harta yang dijadikannya patokan bagi terpilihnya wanita. Kepemilikan harta yang tanpa bimbingan agama sering tidak membawa manfaat, bahkan sebaliknya menjadi bencana. Atau jika status sosial saja yang menjadi sebab terpilihnya seorang wanita, yang tanpa dibarengi kualitas ilmu agama yang baik. Saksikanlah bahwa sifat angkuh lah yang akan meliputi rumah tangga tersebut.

Maka tak heran jika laki- laki di dunia ini yang berharap kedamaian, ketenangan dan terlayani serta di hargai dalam kehidupan pernikahan mereka, hanya memilih wanita yang sholihah sebagai pendamping hidup mereka. Maka bagi wanita yang ingin dirinya terpilih, tidak ada kata lain bagi mereka kecuali memilih untuk menjadi wanita sholihah.

Dengan kata lain, pemenuhan kriteria sholihah bukan sebuah pilihan yang harus dipilih, melainkan keharusan yang harus dimiliki setiap wanita. Karena jika satu hal ini hilang, maka hilanglah segala keindahan wanita tersebut. Ketika seorang suami memiliki istri yang shalihah, bahkan yang tanpa memiliki kecantikan, kekayaan, dan status sosialpun, maka dia akan tetap menjumpai keindahan yang mendatangkan kebaikan dalam diri istrinya tersebut. Lebih-lebih bila disertai oleh satu atau lebih sifat yang empat itu, tentu akan lebih bahagialah rumah tangga tersebut.

Wanita sholihah, WANITA PILIHAN
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi tuntunan dalam memilih wanita yang akan dijadikan sebagai istri. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan beberapa sifat seorang wanita salihah,
“Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.” (HR.Ahmad)

Dari sabda beliau tersebut, maka kita tahu bahwa inilah yang akan menjadikan seorang wanita sebagai pilihan, perhiasan yang paling berharga

1. Indah Di Pandang
Setiap wanita terlahir cantik. Dan kecantikan itu akan sangat membahagiakan jika wanita dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya itu untuk membuat suami mereka betah memandangnya. Hal ini akan semakin bertambah jika dibarengi dengan sikap dan tutur kata yang manis serta murah senyum.

2. Taat
Suami akan merasa sangat berharga ketika perintah dan kemauan mereka ditaati. Maka disinilah kesempatan bagi para istri yang ingin menjadi perhiasan berharga bagi suaminya,yaitu mentaati segala apa yang suami inginkan, selama perintah tersebut tidak menyelisihi aturan Allah. Tapi bagaimana jika perintah tersebut tidak berkenan di hati sang istri?. Seorang wanita sholihah pastilah mengerti bagaimana menyiasati keadaan tersebut agar sang suami tidak merasa tersinggung, namun keluhan mereka juga tersampaikan. dicarinya waktu yang tepat dan cara yang paling santun untuk meyakinkan suami agar mengurungkan perintahnya, tanpa dibarengi pembangkangan, bantahan,atau bahkan pertengkaran. Karena kedamaian dan ketenangan suami, selalu menjadi hal yang dipentingkan dalam pikiran para istri yang sholihah.

3. Terjaga Dan Menjaga
Wanita salihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya, dan bukan malah memberatkannya. Termasuk juga membebani pikiran sang suami dengan kekhawatiran akan harta dan kehormatan sang istri, ketika sedang jauh darinya. Seorang wanita sholihah adalah dia yang senantiasa menjaga dan terjaga dalam diri dan harta suaminya, sehingga suami menemukan kepercayaan dalam rumah tangganya, dan merasakan kenyamanan hati bahkan ketika beliau harus jauh dari rumahnya.

Dan untuk kesemua itu, Allah telah memberikan contoh nyata kepada para wanita untuk selalu diteladani, yaitu lewat diri Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha, Istri pertama Rasulullah SAW.
Maka akankah setiap engkau mewarisi sifat dan perilaku beliau?
jika ya, maka karena hal itulah engkau pantas dipilih !


'' SALAM HANGAT PENUH CINTA ''

JIKA ALLAH MEMANG ADA

Suatu ketika, seseorang mengeluh kepada sahabatnya tentang kesulitan hidupnya. Dia lalu menanyakan banyak hal. Sesaat kemudian, mereka berdua terlibat percakapan yang hangat.

Pertanyaan pertama diajukannya ...
"Apakah pernah kau berpikir, jika Allah memang ada, mengapa ya harus ada kesedihan dan air mata?
bukankah gampang baginya untuk membuat semua hal menjadi bahagia?"

Sang sahabat dengan tenang menjawab, "Sahabatku...tanpa mengalami kesedihan, manusia tak akan tahu tentang sebuah kesyukuran saat mereka akhirnya bisa berbahagia. Jika manusia tak pernah bersedih, mereka juga akan mudah lupa tentang indahnya semangat bangkit dari keterpurukan.
Kesedihan akhirnya juga menuntun manusia untuk menyadari bahwa tiada kesempurnaan sebuah bahagia, kecuali jika dia meletakkan segalanya hanya kepada Allah yang maha kuasa.

Dia kemudian bertanya kembali, "Lalu, jika Allah memang ada, mengapa harus ada kegagalan? Bukankah mudah bagiNya untuk membuat segalanya selalu dalam keadaan berhasil?"

Sang sahabat kembali menjawab, ''Insya Allah dengan berlalunya waktu, manusia akan menyadari bahwa kegagalan selalu mengajarkan pentingnya semangat "sekali lagi". Sebuah semangat yang akan mendekatkan kita pada sebuah keberhasilan dan kesuksesan yang sebenarnya. Kegagalan menjadikan manusia tegar dalam cobaan, dan tetap rendah hati saat dia telah berhasil. Dengan itu pula terseleksilah mana- mana manusia yang kuat dan mana saja manusia yang lemah.

Kegagalan juga mengajarkan sebuah sifat mulia yaitu menghargai. Lihatlah para manusia yang pernah gagal dalam sesuatu, dia akan melangkah dengan hati- hati dan lebih menghargai, karena dia telah menyaksikan sendiri dan merasakan sendiri bagaimana susahnya menjadi manusia yang gagal. Setelah itu, saksikanlah pula, bahwa akan ada sesuatu yang membaik dalam hidupnya.

Selain itu, Allah ingin menguji siapa yang serius untuk menjauh dari hal yang bernama gagal. Allah juga ingin melihat siapa hambanya yang serius berusaha untuk itu, dan siapa yang tidak. Bayangkan jika di dunia ini, semua hal bisa di dapat dengan mudah tanpa ada cambuk dari sebuah kegagalan, pasti tidak akan seru lagi hidup kita ini, kan?

Tetap dengan senyum, sang sahabat menjawab, "Pernahkan kau melihat orang kaya yang tak bisa menikmati kekayaannya dan malah menjadikan semuanya itu terasa kosong dikehidupannya?. Pernahkah juga kau menyaksikan, orang miskin yang dengan ringan bisa tertawa riang tanpa beban, walau mereka tidak tahu apa yang akan mereka makan besok?. Allah telah banyak memiskinkan orang kaya karena terlalu sibuknya mereka dengan harta, dan mengkayakan orang miskin lantaran luasnya hati mereka menyikapi kehidupan. Sungguh, bukan banyaknya atau sedikitnya harta yang membahagiakan, namun hanya sebuah keberkahan yang terkandung di dalamnya lah yang mendamaikan batin kita, dan itulah yang sebenar-benarnya kita butuhkan.

Allah pun juga ingin menguji, siapa hambanya yang tetap pada jalanNya, bahkan saat dia kaya ataupun miskin. Bukankah harta adalah salah satu yang menggelitik batin manusia untuk mudah berpaling dariNya? Allah juga mengajarkan bahwa jika kau ingin beroleh banyak harta, maka kerja keraslah yang harus kita lakukan, atau kemiskinan akan mendera kehidupan kita. Kau rajin maka kau kaya, kau malas maka kau akan miskin, dengan semua itu bukankah Allah itu sudah sangat maha adil?"

Selanjutnya, seperti tidak mau kalah, pertanyaan bertubi- tubi pun tetap dilontarkannya. "Lalu bisakah kau menjelaskan mengapa harus ada sebuah kekurangan di dunia ini? bukankah dengan kuasaNya, Allah bisa melebihkan kita atas segala hal?. Dan bagaimana pula dengan sebuah kekalahan? Mengapa dia biarkan manusia mengalami kekalahan?"

Sang sahabat menjawab, "Jika engkau hidup dalam kekurangan, tahukah kau sebenarnya itulah cara Allah menyayangmu. Kau akan selalu dekat dengannya. Kau akan sangat ringan menengadahkan tanganmu dalam memohon, kau akan sangat tulus dalam menangis saat meminta, dan kau akan merendahkan dirimu demi terkabulnya doa-doamu. Sampai- sampai kau tak punya waktu lagi untuk berbuat dosa kepadaNya. Dan ketika semua itu tercapai, kau akan menyadari bahwa yang kau perlukan sebenarnya hanyalah Allah saja, maka hidupmu akan terasa sangat lengkap dan berlebih.

Dan tentang sebuah kekalahan, tahukah kau bahwa Dia sangat menyayangmu sehingga Allah tidak ingin melihatmu sombong dengan terus menerus memberikan kemenangan. Dia ingin menegaskan kepadamu bahwa sifat sombong itu tidak pantas untukmu. Bahwa diatas langit masih ada langit. Bukankah Allah itu sangat baik dengan tetap menjagamu untuk selalu menjadi manusia yang rendah hati dan mau terus menerus memperbaiki untuk menjadi seorang pemenang?

Mendengar penjelasan sahabatnya, sebuah pertanyaan kembali diajukan "Bagaimana halnya dengan rasa sakit? Jika Allah memang ada, kenapa dia membiarkan kesakitan mendera tubuh dan hati manusia?"

Kesakitan yang terus menerus yang dirasakan manusia sebenarnya hanyalah peringatan kepada manusia tentang efek kejahatan mereka sendiri. Allah Subhanahu wata'ala juga ingin menyadarkan manusia, bahwa sebenarnya hanya Dia lah yang maha menyembuhkan. Hanya dengan mendekat kepadaNya manusia akan sembuh dari segala sakitnya. Allah selalu ingin kau berakrab dengan kita, bahkan saat semua manusia meninggalkan kita sendirian dalam kesakitanmu. Percayalah bahwa baik ataupun buruk yang terjadi kepadamu, Allah senantiasa menyayangmu dan tak akan pernah mendholimimu.

Setelah menjawab banyak pertanyaan tersebut, sang sahabat ganti bertanya kepadanya "Sekarang jawablah pertanyaanku. Jika memang Allah jelas- jelas ada, mengapa kau masih menyembah sesuatu yang lain selainNya?. Mengapa kau masih berharap kepada yang lain selain pada ridhoNya?. Bukankah Allah adalah yang maha kuasa untuk menghidupkan bahkan mematikanmu?

Jika Allah itu memang ada, mengapa kau masih kerap berputus asa dan bersedih atas dunia?. Bukankah rejeki bahkan jatah nafasmu telah dihitung dan bahkan dijamin kepastiannya?. Dahulu kau terlahir bahkan tanpa bekal apapun, namun kini mereka telah menjadi seseorang manusia yang utuh yang mengenal dunia. Jika Allah memang ada, mengapa kau masih mengeluh atas kesengsaraan, dan kegagalan, akibat ulah tanganmu sendiri? bukankah Allah itu maha penolong?. Mengapa kau tak lantas membuang egomu jauh- jauh, menengadahkan tangan dan bersujud memohon ampun serta pertolongan kepadaNya. Malah kau sibuk memprotes Allah, dengan begitu banyak pertanyaan?

Mendengar hal itu, dia hanya terdiam tanpa bisa menjawab apapun.

Sang sahabat kemudian meneruskan perkataannya "Ketahuilah sahabatku, Allah memang ada, dia menyayangmu dengan caraNya, dia mengawasimu bahkan dengan cara yang Maha detail dari yang pernah kau kira, Dia tetap menemanimu saat kau butuh atau saat kau acuh. Yang kau perlukan hanyalah percaya, bahwa Allah itu benar- benar ada. Dia dekat dengan para pemilik hati yang teduh, dengan jiwa yang damai, dan sikap yang indah, yang percaya bahwa Allah itu maha pengasih dan tidak pernah meragukan atau bahkan mempertanyakan "Jika Allah memang ada,mengapa aku begini dan begitu...?"



'' SALAM HANGAT PENUH CINTA ''

SETIAP INSAN ADALAH SPESIAL

Alkisah, disebuah kelas sekolah dasar, bu guru memulai pelajaran dengan topik bahasan, "Setiap insan adalah spesial".
Kehadiran manusia di dunia ini begitu berarti dan penting.
"Anak-anakku, kalian, setiap anak adalah penting dan spesial bagi ibu.
Semua guru menyayangi dan mengajar kalian karena kalian adalah pribadi yang penting dan spesial.
Hari ini ibu khusus membawa stiker bertuliskan warna merah "Aku adalah spesial".
Kalian maju satu persatu, ibu akan menempelkan stiker ini di dada sebelah kiri kalian".
Dengan tertib anak-anak maju satu persatu untuk menerima stiker dan sebuah kecupan sayang dari bu guru mereka.
Setelah selesai, bu guru melanjutkan "Ibu beri kalian masing-masing tambahan 4 stiker.
Beri dan tempelkan 1 kepada orang yang kalian anggap spesial, sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih dan kemudian serahkan 3 stiker lainnya untuk diteruskan kepada orang yang dirasa spesial pula olehnya, begitu seterusnya. Mengerti kan.......".

Sepulang sekolah, seorang murid pria mendatangi sebuah kantor, diapun memberikan stikernya kepada seorang manajer di sana. "Pak, bapak adalah orang yang spesial buat saya. Karena nasehat-nasehatpak berikan, sekarang saya telah menjadi pelajar yang lebih baik dan bertanggung jawab. Ini ada 3 stiker yang sama, bapak bisa melakukan hal yang sama, memberikannya kepada siapapun yang menurut bapak pantas menerimanya".

Lewat beberapa hari, manajer tersebut menemui pimpinan perusahaannya yang emosional dan sulit untuk didekati. Tetapi mempunyai pengetahuan yang luas dan telah memberi banyak pelajaran hingga dia bisa menjadi seperti hari ini. Awalnya sang pemimpin terkesima, namun setelah mengetahui alasan pemberian stiker itu, dia pun menerimanya dengan haru. Sambil mengangsurkan si manajer berkata,"Ini ada 1 stiker yang tersisa. Bapak bisa melakukan yang sama kepada siapapun yang pantas menerima rasa sayang dari bapak". Sesampai di rumah, bergegas ditemui putra tunggalnya.
"Anakku, selama ini ayah tidak banyak memberi perhatian kepadamu, meluangkan waktu untuk menemanimu. Maafkan ayahmu yang sering kali marah- marah karena hal-hal sepele yang telah kamu lakukan dan ayah anggap salah. Malam ini, ayah ingin memberi stiker ini dan memberitahu kepadamu bahwa bagi ayah, selain ibumu, kamu adalah yang terpenting dalam hidup ayah.
"Ayah, sebenarnya aku telah berencana telah bunuh diri. Aku merasa hidupku tidak berarti bagi siapapun dan ayah tidak pernah menyayangiku. Terima kasih ayah". Mereka pun berpelukan dalam syukur dan haru serta berjanji untuk saling memperbaiki diri.

'' SALAM HANGAT PENUH CINTA ''